CERITAJUDI: Polisi melarang permainan mahjong di China

Polisi di kota Yushan di tenggara Cina mengumumkan larangan tersebut akhir pekan lalu (19/10) untuk menghentikan perjudian ilegal dan “memurnikan perilaku sosial”.

Hal ini mengejutkan dan membuat marah banyak orang, dengan mengatakan bahwa permainan ini merupakan “intisari dari budaya Tiongkok”.

Polisi kemudian mengklarifikasi bahwa mereka hanya menutup rumah-rumah mahjong yang tidak memiliki izin.

Pengumuman ini muncul setelah beberapa kota juga mengumumkan penutupan rumah judi.

Mahjong adalah salah satu permainan yang paling populer di Cina, terutama di kalangan warga senior.

Meskipun tidak harus dimainkan dengan uang, biasanya para pemain bertaruh dengan jumlah uang yang kecil. Para pemain Mahyong biasanya bertaruh antara Rp15.000 hingga Rp200.000.

‘Orang bisa berjudi dengan apa saja’

Pada tanggal 20 Oktober, polisi di Yushan, sebuah kota kecil di provinsi Jiangxi tenggara Cina mengumumkan bahwa semua rumah mahyong di daerah tersebut akan “ditutup” pada tanggal 22 Oktober.

Pihak berwenang mengatakan bahwa larangan tersebut adalah untuk “kampanye melawan kejahatan dan kelompok kriminal, untuk menyelesaikan masalah perjudian, gangguan kebisingan dan memurnikan perilaku sosial”.

Perjudian adalah ilegal di Cina, namun hukum di provinsi Jiangxi tidak menghukum mereka yang memainkan permainan yang melibatkan sejumlah kecil uang seperti mahjong dan poker.

Namun, hukum akan menghukum mereka yang berjudi dengan uang lebih dari 200 yuan (sekitar Rp400.000).

Segera, reaksi negatif muncul.

Orang-orang mengatakan bahwa Cina memiliki masalah dengan rumah judi ilegal, tetapi banyak rumah mahjong yang dijalankan dengan izin.

Komentar di media sosial Weibo menyatakan “tidak semua orang bermain mahjong untuk berjudi,” seperti yang dilaporkan oleh media ECNS.

“Kakek saya bermain mahjong untuk hiburan setiap hari”.

Beberapa orang mengatakan bahwa pemerintah “malas” untuk menghentikan perjudian ilegal dengan cara ini.

Apa itu mahjong?

Mahjong adalah permainan yang dimainkan dengan satu set 144 petak dengan karakter dan simbol Cina.
Permainan ini dikembangkan pada akhir abad ke-19 selama Dinasti Qing, namun menjadi populer pada abad ke-20.
Beberapa merek terkenal yang memanfaatkan kecintaan orang Tiongkok terhadap permainan ini termasuk Hermes yang menjual satu set permainan mahjong seharga US$40,200 yang terbuat dari “kayu palissander solid” di situs web mereka.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top